Senin, 30 April 2012
PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE..klik disini.
02.21
SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG
No comments
Jumat, 02 Desember 2011
Syarat Peserta Sertifikasi Guru Kuota 2012
00.21
SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG
No comments
Berikut persyaratan peserta sertifikasi guru kuota 2012. Daftar bakal calon peserta sergu 2012 telah dijaring dengan berdasarkan database NUPTK. Klik read more.. klik disini....
Sabtu, 19 November 2011
Mimpi besar Muhammadiyah ( Milad ke 102 H/ 99 M)
22.49
SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG
No comments
Oleh: Burhan Abadi
Selamat Milad Muhammadiyah yang ke 102 H/ 99 M…………..
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang telah menunjukkan daya tahannya hingga usia 102 tahun ! , tidak banyak organisasi yang bisa bertahan se-lama itu, bahkan untuk ukuran Indonesia, Muhammadiyah adalah satu-satunya. Tidak hanya bertahan ……., Muhammadiyah mampu berkembang pesat keseluruh nusantara hingga manca Negara. Sebagian orang tentu menyebut Nahdlatul Ulama (NU) organi sasi yang lahir setelah Muhammadiyah tepatnya tahun 1926, namun NU lebih berkembang pesat hanya di Pulau Jawa.
Muhammadiyah terus berkiprah hingga kini. Maka tak salah jika Muhammadiyah adalah PELOPOR KEBANGKITAN NASIONAL bersama sama dengan Syarekat Dagang Islam tahun 1911 dan Boedi Utomo tahun 1908. Setidaknya ada 4 alasan kenapa Muhammadiyah dipandang sebagai Pelopor Kebangkitan Nasional. Pertama, bahwa Muhammadiyah berperan besar menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.Peran pencarian identitas bangsa, hingga ditemukan rumusan Pancasila. Kedua, Peran Muhammadiyah dalam menciptakan generasi bangsa yang cerdas, bebas dan progresif berakhlak mulia terbebas dari taqlid. Ketiga, Muhammadiyah mengangkat harkat dan martabat kaum wanita, memiliki potensi untuk maju dan berperan dalam kebangkiatan Nasional. Ditengah diskriminasi terhadap wanita dan emansipasi wanita “ kebablasan” yang justru merendahkan harkat dan martabat wanita itu sendiri.
Ke empat,Kepeloporan upaya memurnikan ajaran Islam, dan dari pemahaman agama yang murni inilah kemudian tumbuh semangat untuk bangkit.
Mengapa Muhammadiyah mampu bertahan dan terus berkembang hingga kini , 102 tahun sejak berdirinya….?. Jawaban paling mudah adalah karena Muhammadiyah mampu “ Beradaptasi dengan lingkungannya” , hukum alam mengatakan hanya makhluk hidup yang kuat, cerdas ( Intelektual, emosional, Spiritual) yang bisa bertahan. Dan ini bisa di ketahui dari sejarah Perjalanan Muhammadiyah dari zaman ke zaman.
Ada satu hal menarik, terkait daya tahan dan berkembangnya Muhammadiyah hingga kini. Tidak sengaja penulis googling membuka maksud dan tujuan beberapa Oganisasi lain yang rata-rata bersifat sempit. Ada hal yang luar biasa menurut penulis dari maksud dan tujuan Muhammadiyah yang termaktub pada Anggaran Dasar Muhammadiyah di situ di sebutkan yakni “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya” yang kemudian muncul istilah “ mewujudkan Peradaban Utama “. Ditengah-tengah keterpurukan umat Islam di segala bidang kehidupan, “ Peradaban Utama “ adalah sebuah mimpi disiang bolong. Mewujudkan Islam sebagai “ rahmatan lil alamin” pada saat ini adalah juga mimpi besar. Tetapi yang patut dicatat bahwa semua kemajuan peradaban manusia dimulai dengan mimpi. Bahkan kita harus yakin, semua yang terlintas dibenak dan otak kita pasti dapat di wujudkan.
Prof. DR. Amien Rais mengatakan untuk mewujudkan “Peradaban Utama” umat Islam umummya dan Muhammadiyah pada khusunya harus dapat merebut ,memegang d anmenguasai kunci peradaban di segala bidang kehidupan. Ekonomi, politik, social, budaya bahkan Pertahanan. Nah yang patut kita syukuri dari Persyarikatan yang kita cintai ini adalah Bahwa Muhammadiyah mampu merumuskan visi yang jauh kedepan , cita-cita setinggi bintang, bahkan berani mimpi disiang bolong. Tugas kader Persyarikatan adalah menjaga “mimpi” yang tidak dimiliki orang lain tersebut dengan berdoa belajar dan bekerja keras untuk mewujudkannya.
Selasa, 15 November 2011
Sudah waktunya belajar pakai Komputer Tablet......
19.52
SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG
No comments
Sekedar informasi kementerian pendidikan korea selatan telah menghapus buku buku fisik, dan sebagai gantinya digunakannya buku elektronik (e-book) bagi seluruh pelajar di korea yang diakses melalui gadget komputer tablet. Belakangan kebijakan ini juga diambil di beberapa negara seperti Jepang, India, dan China.
Kenapa e-book dan Komputer tablet. alasannya tentu efisiensi dan kemudahan. Dengan ebook siswa tidak perlu membawa buku yang begitu banyaknya, bahkan mungkin tidak perlu membelinya. karena setiap orang terutama guru dapat membuatnya sendiri dengan biaya yang amat murah bila dibanding membuat buku fisik. sehingga bisa memacu kreativitas siswa dan guru. Nah akan lebih memberikan kemudahan jika e-book di tanam di komputer Tablet. Komputer tablet adalah konvergensi antara fungsi telepon genggam dan fungsi komputer. Sebuah perangkat yang ringan, hemat daya, selalu terhubung internet, full fungsi komputasi.dan kabar gembiranya harga komputer tablet semakin turun tidak lebih mahal dari netbook atau notebook. jadi.....kapan ya indonesia segera menerapkan konsep ini....? atau sekolah-sekolah Muhammadiyah mengambil peluang ini.....bisa kok.
Penulis : Burhan Abadi ( Pemerhati masalah Pendidikan ).
Jangan Pernah berhenti belajar,atau....
19.01
SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG
No comments
Waktu saya kecil, saya pernah mendengar suatu cerita lucu. Namun dibalik kelucuannya ada hikmah yang bisa kita ambil pelajarannya. Waktu mendengarkan cerita ini, kami tertawa, karena lucunya. Tapi sekarang saya berpikir, jangan-jangan, selama ini saya sering ditertawakan orang lain seperti saya menertawakan tokoh yang ada dalam cerita ini. Bagaimana dengan Anda? Mungkin orang lain pun suka menertawakan Anda.
Ada seorang bapak dari kampung. Bapak ini tidak bisa membaca, tetapi dia tertarik dengan mendengarkan radio seperti tetangganya. Belum ada TV karena belum ada listrik, sehingga radio menjadi primadona karena bisa dijalankan dengan baterai. Bapak itu pun memutuskan untuk pergi ke kota untuk membeli sebuah radio. Dia bertanya kepada tetangganya, dimana membeli radio dan radio yang seperti apa yang bagus.
Dia mendapatkan info tempat membeli radio dan cara memilih radio yang bagus. Kata tetangganya, radio yang bagus adalah radio Sony. Dengan berbekal uang Rp 500.000 dan ongkos perjalanan, dia pun pergi ke kota untuk membeli sebuah radio. Setelah berjalan, naik ojek, naik angkutan pedesaan, dan angkotan kota sambil tanya sana sini, akhirnya dia sampai juga di tempat yang menjual barang elektronik, tentu saja salah satunya radio.
Sesampainya di toko tersebut, bapak ini langsung bertanya kepada pelayan toko,
“Ada radio Sony mbak?”
Dengan ramahnya pelayan menjawab,
“Tentu saja ada. Silahkan pilih ada berbagai model.” sambil menunjukan rak yang berisi khusus radio bermerk Sony.
Ternyata si bapak bingung mau memilih mana karena semua radio tampaknya bagus.
“Bapak mau yang mana?” tanya si pelayan.
“Saya bingung.” kata si bapak sambil terus memperhatikan sederetan radio.
“Oh, bapak mau membeli radio yang harga berapa?” tanya si pelayan tetap ramah.
“Saya punya uang Rp 500.000″. jawab si bapak.
“Oh begitu, mungkin bapak cocok dengan radio ini. Harga Rp500.000 kurang.”
“Ya sudah, saya beli yang itu. Betulkan ini radio Sony?”
“Betul pak, ini Radio Sony.”
Setelah transaksi selesai, si bapak pun pulang ke kampung dengan senangnya. Tetapi keesokan harinya si bapak kembali lagi ke toko tersebut sambil marah-marah…
“Katanya ini Radio Sony, ternyata bukan. Kalian mau menipu saya?” katanya dengan keras sambil menunjukan radionya.
Para pelayan takut, karena tampilan si bapak kayak seorang pendekar dengan baju silatnya. Akhirnya pemilik toko tersebut menghampiri bapak tersebut.
“Ada yang bisa saya bantu pak.”
“Pelayan kamu menipu saya, katanya ini radio Sony, ternyata bukan!”
Pemilik toko bingung, sebab dia tahu kalau radio itu memang bermerk Sony.
“Betul pak, ini radio Sony.” kata pemilik toko berusaha menjelaskan.
“Bukan! Saat saya nyalakan radio, radio ini berbunyi: ‘Inilah radio Republik Indonesia.’ Kalian menipu saya, sebab ini bukan radio Sony, tetapi radio republik Indonesia!”
Bagaimana kelanjutan kisah ini? Silahkan lanjutkan sendiri.
Belajarlah terus, karena bisa saja ilmu yang kita miliki sudah kadaluarsa atau bahkan salah. Kita terus meyakini apa yang kita tahu sehingga semua perilaku kita didasari oleh keyakinan tersebut. Mungkin benar menurut kita, karena sebatas itulah ilmu kita. Tetapi belum tentu menurut orang lain. Bisa saja, saat kita berdebat dan merasa pintar, padahal di belakang kita, lawan debat kita malah menertawakan kita. Belajarlah sampai akhir hayat.
www.motivasi-islami.com
Jumat, 11 November 2011
Bekerja keras tanpa hasil (Motivasi)
17.21
SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG
No comments
Cerita motivasi tentang bekerja keras tanpa hasil. Cerita ini fiktif, tapi hasil modifikasi dari kenyataan yang ada. Ceritanya begini: Ada seorang pemuda. Dia tertarik dengan balap sepeda. Setelah mengumpulkan uang, akhirnya dia mampu membeli sebuah sepeda balap.
Dengan senang hati, dia mencoba sepeda balap tersebut. Setelah beberapa hari mencoba, dia kecewa berat. Dia tidak bisa mengendarai sepedanya dengan kecepatan tinggi. Bagaimana pun dia mengayuh, tetap saja sepeda berjalan dengan lambat. Akhirnya dia membawa sepeda tersebut ke tempat dimana dia membelinya.
“Pak, Anda menipu saya! Katanya ini sepeda balap, koq larinya lambat banget. Bahkan kalah oleh sepeda biasa.” katanya sambil marah-marah kepada penjual sepeda.
“Yang benar pak? Padahal pembalap nasional saja menggunakan sepeda seperti ini. Mereka bisa cepat koq?” kata penjual sepeda, keheranan.
“Buktinya? Saya sudah sekuat tenaga mengayuh, tetap saja lambat.” katanya menaikan nada suaranya.
“Mungkin ada yang rusak pak. Boleh saya periksa?” tanya penjual sepeda tetap tenang.
Kemudian dia memeriksa sepeda. Setelah beberapa saat dia berkata:
“Tidak ada yang rusak pak, kondisinya 100% .”
“Tapi.. kenyataannya? Sepeda itu lambat! Coba saja sendiri jika tidak percaya.” kata pemuda tersebut tetap pada nada tinggi.
“Baik pak, akan kami coba.” kata penjual sepeda sambil memberi isyarat kepada anak buahnya untuk mencoba sepeda tersebut.
Wussss…. setelah beberapa saat, sepeda itu melaju dengan kencangnya. Jelas saja membuat pemuda tadi bengong.
“Koq bisa yah?”, kata pemuda tadi bingung.
“Silahkan dicoba lagi. Saya mau lihat cara Anda membawa sepeda.” kata penjual sepeda sambil tersenyum lega, sebab sepedanya memang tidak apa-apa.
Pemuda tersebut mencoba mengayuh sepeda. Dia mencoba mengayuh dengan cepat dan sekuat tenaga. Memang benar, sepedanya tidak melaju dengan cepat. Usaha si pemuda mengayuh sepeda terlihat sia-sia karena sepedanya tidak juga melaju dengan cepat. Akhirnya, dengan badan penuh peluh, dia menghampiri penjual sepeda.
“Apa yang salah yah?”, katanya sambil tetap bingung.
Penjual sepeda tersenyum. Dia sudah menemukan dimana letak kesalahannya.
“Secepat apa pun Anda mengayuh, kecepatannya tidak naik dengan berarti jika Anda tetap di gigi satu.” kata penjual sepeda menjelasnya.
“Oh… jadi harus pindah gigi yah? Bagaimana caranya?”, kata pemuda tersebut sambil menahan malu. Mukanya merah padam. Jika tadi merah karena marah, sekarang merah karena malu.
***
Hikmah Cerita Motivasi Ini:
Mengapa pemuda tersebut hanya menggunakan gigi satu? Betul, karena dia menganggap sepeda itu hanya memiliki satu gigi. Bagaimana pun dia bekerja keras, dia tetap saja menyia-nyiakan potensi sepeda itu sebenarnya.
Begitu juga dengan kita. Kita akan bertidak sesuai dengan anggapan kita terhadap diri kita. Jika kita menganggap bahwa potensi kita hanya sebatas apa yang sudah kita dapatkan, mungkin kita juga menyia-nyiakan potensi diri kita sebenarnya.
Life is like a ten-speed bike. Most of us have gears we never use. ~Charles Schultz
Banyak yang bertanya kepada saya, “Bagaimana kita bisa menggunakan “gigi” yang lebih tinggi?”
Caranya ialah dengan meningkatkan percaya diri. Atau.. Anda tetap bekerja keras tanpa hasil. Mudah-mudahan, cerita motivasi ini bermanfaat bagi Anda.
http://www.motivasi-islami.com
Kamis, 10 November 2011
Adab dan Akhlak dalam Menuntut Ilmu
00.58
SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG
No comments
Di dalam Al Qur’an diterangkan bahwa sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Ilmu merupakan sarana utama menuju kebahagiaan abadi. Ilmu merupakan pondasi utama sebelum berkata-kata dan berbuat. Dengan ilmu, manusia dapat memiliki peradaban dan kebudayaan. Dengan ilmu, manusia dapat memperoleh kehidupan dunia, dan dengan ilmu pula, manusia menggapai kehidupan akhirat.
Baik atau buruknya suatu ilmu, bukan karena ilmunya, melainkan karena niat dan tujuan si pemiliki ilmu. Ibarat pisau, tergantung siapa yang memilikinya. Jika pisau dimiliki oleh orang jahat, maka pisau itu bisa digunakan untuk membunuh, merampok atau mencuri. Tetapi jika dimiliki oleh orang baik, maka pisau itu bisa digunakan untuk memotong hewan qurban, mengiris bawang atau membelah ikan.
Di bawah ini merupakan metode yang baik dalam mencari/menuntut ilmu, agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dan mendapat barokah dari Allah
- Awali dengan niat yang benar, baik dan ikhlas. Niatkan bahwa mencari/menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan ridho Allah. Niatkan bahwa ilmu yang dimiliki akan digunakan untuk kebaikan, bukan untuk mengejar dunia semata. Niatkan bahwa dengan ilmu tersebut, kita berjuang di jalan Allah. Memohonlah kepada Allah agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dunia-akhirat. Memohonlah kepada Allah agar kita terhindar dari ilmu/ajaran sesat dan menyesatkan.
- Selalu minta restu dan ridho orangtua. Mintalah dengan kerendahan hati dan santun kepada orangtua untuk mendoakan agar kita selamat dunia-akhirat.
- Berhati-hati dalam memilih ilmu. Pelajarilah ilmu agama sebagai landasan hidup. Pelajarilah ilmu tentang aqidah, karena aqidah yang benar merupakan pondasi keimanan. Pelajarilah ilmu tentang akhlak, karena akhlak merupakan cermin dari suasana hati. Ingatlah... bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW diutus ke dunia untuk memperbaiki akhlak manusia. Pelajarilah ilmu fiqh agar tata cara ibadah kita sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Pelajarilah ilmu-ilmu duniawi sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah dan berbuat kebaikan.
- Belajar kepada guru yang terpercaya akan keilmuannya dan agamanya. Cara ini lebih cepat dan lebih meyakinkan daripada belajar tanpa guru. Dengan belajar kepada guru akan memungkinkan diskusi, tanya-jawab dan timbal-balik antara murid dan guru.
- Belajar kepada alam. Gunakanlah akal untuk memikirkan alam semesta ini dan kejadian-kejadiannya, dalam rangka meneguhkan/menguatkan keyakinan kita terhadap kekuasaan dan keagunggan Allah.
- Belajar dari pengalaman dan ujian hidup. Jika hidup dan kehidupan ini kita jalani dengan kesholehan hati, maka setiap pengalaman dan ujian/cobaan dapat kita jadikan pelajaran. Sabar dan rasa syukur kepada Allah merupakan dua aspek penting dalam mengambil atau memetik pelajaran dari pengalaman dan ujian hidup.
Jangan menjadi manusia yang berilmu (pintar) tetapi zolim. Dan jangan pula menjadi manusia yang taat beribadah (sholeh) tapi bodoh. Ilmu tanpa didasari dengan keimanan, maka dengan ilmu tersebut manusia akan berbuat kerusakan dan kezoliman. Iman tanpa didasari dengan ilmu, maka keimanannya bersifat semu, hanya sebuah khayalan dan sugesti belaka, begitupun ibadahnya hanya bersifat ikut-ikutan. Oleh karena itu, raihlah kesuksesan dengan 2 sayap, iman dan ilmu. Insya Allah... kesuksesan yang kita raih bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
Menuntut ilmu tidaklah mudah, tetapi juga tidak sulit. Dalam menuntut ilmu dibutuhkan keyakinan, kesabaran, kesungguhan, dan pengorbanan. Kita harus meyakini bahwa kita pasti bisa memahami suatu ilmu/pelajaran. Kita harus bersabar, karena untuk memahami suatu ilmu sampai tuntas memerlukan waktu yang lama. Kita harus sungguh-sungguh, karena hanya dengan kesungguhan suatu ilmu dapat kita miliki. Kita harus mempunyai jiwa berkorban, karena untuk meraih ilmu perlu tenaga dan biaya.
Beberapa hal yang dapat memperoleh kemudahan dalam menuntut ilmu:
- taat beribadah, rajin bangun malam untuk sholat tahajud dan tafakur.
- tidak berbuat maksiat
- memuliakan/menghormati guru (adab murid kepada guru)
- memuliakan/menghormati sahabat (adab murid kepada sesama murid)
- memuliakan/menghormati kitab/buku (adab murid kepada pelajaran)
- sering bergaul/berdiskusi dengan ulama (memuliakan ulama)
- membiarkan diri lapar ketika sedang belajar (rajin berpuasa)
Adab murid kepada guru
- menghormati dan memuliakan guru dan keluarganya dengan tulus dan ikhlas
- tunduk dan patuh terhadap semua perintah dan nasihat guru
- jujur dan setia bersama guru
- bersikap rendah hati, lembut dan santun kepada guru
- hendaknya memaafkan guru ketika beliau melakukan suatu kesalahan
- tidak menjelek-jelekan dan tidak memfitnah guru
- tidak menghianati dan tidak menyakiti hati guru
- berusaha melayani guru dengan sebaik-baiknya
- selalu berusaha menyenangkan hati guru
- memanggil guru dengan panggilan yang disukainya
- berusaha menyukai apa yang disukai oleh guru
- membiasakan diri memberikan hadiah kepada guru dan keluarganya sebagai tanda penghormatan kepada mereka
- tidak berjalan di depan guru ketika berjalan bersamanya
- tidak terbahak-bahak di depan guru
- tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan guru
- selalu duduk dalam sikap sopan
- berusaha keras ( jihad ) dan tekad membuat kemajuan bersama guru
Keberhasilan dan kemudahan dalam proses menuntut ilmu terletak pada kelakuan baik (adab) si penuntut ilmu, terutama adab kepada guru. Sayyidina Ali rodhiallu’anhu berkata, "aku ibarat budak dari orang yang mengajarkanku walaupun hanya satu huruf ". Perkataan Ali ini merupakan ungkapan bahwa begitu besar penghormatan beliau kepada guru.
Khalifah Harun Ar Rasyid pernah mengirimkan putranya untuk belajar kepada syekh burhanuddin. Suatu saat, ketika khalifah berkunjung untuk menemui putranya yang sedang belajar, khalifah melihat putranya itu sedang menuangkan air wudhu untuk syekh. Lalu khalifah berkata kepada putranya, "Wahai anakku, kenapa engkau menggunakan tangan kananmu untuk menuangkan air sementara tangan kirimu kau biarkan diam. Gunakanlah kedua tanganmu, yang satu untuk menuangkan air dan yang satu lagi untuk membasuh kaki gurumu." Subhanallah... begitu tegas khalifah mendidik anaknya agar hormat kepada guru.
Adab murid kepada sesama murid
- menghormati dan memuliakan sesama murid dengan tulus dan ikhlas
- hendaknya memberikan nasehat kepada sesama murid dengan kerendahan hati dan bebas dari kesombongan ( amar ma’ruf nahi munkar )
- selalu berbaik sangka kepada sesama murid dan tidak mencari-cari keburukan mereka
- tidak menyakiti hati sesama murid
- hendaknya menerima permintaan maaf sesama murid apabila mereka memintanya
- selalu membantu sesama murid dalam suka maupun duka
- bersikap rendah hati dan santun kepada sesama murid
- tidak meminta menjadi pemimpin mereka, hanya menjadi sesama saudara dengan mereka
- lapang dada dalam perbedaan pendapat yang mungkin terjadi di antara sesama murid
Adab murid kepada pelajaran
- niat yang ikhlas karena Allah ketika memulai belajar
- diniatkan bahwa belajar ( menuntut ilmu ) itu untuk menghilangkan kebodohan diri dan orang lain di lingkungannya
- menghormati dan memuliakan buku pelajaran ( kitab ) dengan tulus dan ikhlas
- menjaga kebersihan dan kerapihan buku pelajaran ( kitab )
- meletakkan buku pelajaran ( kitab ) di tempat yang baik dan terhormat
- tekun dan kontinyu dalam memahami pelajaran ( ilmu )
- membiasakan diri menghafal pelajaran dan menjaga hafalan
- selalu menulis atau mencatat pelajaran ( ilmu ) yang diperoleh
- meneliti sumber dan isi pelajaran ( ilmu ) yang ada dalam buku atau kitab
- bersikap adil terhadap isi pelajaran ( ilmu ) yang ada dalam buku atau kitab
- menjauhkan sifat malu yang berlebihan dalam proses memahami suatu pelajaran atau ilmu
Semoga ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga bermanfaat untuk orang lain. Oleh karena itu, hendaknya kita berusaha untuk selalu berbuat baik, memperhatikan adab dan berakhlak mulia. Insya Allah.... ilmu yang kita miliki dapat menyelamatkan kita di kemudian hari. Jika penuntut ilmu tidak memperhatikan bahkan meninggalkan adab dan akhlak, maka amal dan ilmunya tidak akan mendapatkan barokah dari Allah.
Allahu akbar ...!!!
http://www.sman70-jkt.sch.id