>Sofyan bin Ayyinah : “Seseorang akan tetap pandai selama dia menuntut ilmu. Namun jika ia menganggap dirinya telah berilmu (cepat puas) maka berarti ia bodoh.####### Selamat Milad Muhammadiyah ke 102######”

Jumat, 04 November 2011

Qurban dan Pendidikan

Secara sadar, mungkin sejak taman kanak-kanak, sampai usia yang ada hingga kini suduh puluhan kali melihat penyembelihan hewan Qurban. Apakah itu kambing, sapi atau kerbau ataupun unta. Kalau dihitung pula sudah puluhan bahkan ribuan atau mungkin jutaan hewan itu disembelih selama sejarah qurban itu dimulai sejak nabi ibrahim.  Memang luar biasa, binatang itu tidak habis-habisnya juga di dunia ini bahkan populasinya malah bisa jadi bertambah.
Pertannyannya adalah apakah Qurban yang dilakukan rutin setiap tahun itu hanya berhenti pada menjalankan ‘kewajiban’ saja atau kemudian mendidikkan kepada para manusia tentang substansi qurban yang sesungguhnya.? Memang akan sangat mubadzir jika ratusan ribu binatang qurban itu mati sia sia dan substansi qurbannya tidak masuk dalam ranah nurani, hati manusia. Sehingga qurban hanya menjadi sebuah acara ritual yang tidak memiliki muatan religiusitas dan berdampak praktis saja dalam kehidupan keberagamaan manusia.
Sejatinya kurban memiliki sebuah pemaknaan yang besar dalam menyempurnakan ‘sifat menjadi manusia’. Bukan saja sebuah rutinitas yang merupakan tradisi turunan, tetapi qurban memiliki sebuah bangunan akan kesadaran kepada Allah dan mengasah watak  sosial dan kesadaran  menjadi manusia universal “rahmatan lil ‘alamiin. Maka sangat disayangkan jika qurban hanya berbuah menjadikan manusia yang sadar kepada sesama tetapi tidak sadar kepada Allah SWT. Artinya, ibadah qurban sebagai ibadah ilahiyah berubah menjadi aktifitas sosial semata.  Qurban kemudian bisa kehilangan ruhnya sebagai media taqarub ilallah dan berubah menjadi taqarru ila-nnas, atau ila-jabatan, ila partai politik atau ila -ila materi yang lain. Prakteknya bisa jadi ketika binantang qurban mau disembelih diarak keliling kampung dengan membawa atribut partai politik tertentu. Qurban yang seharusnya menjadi ekspresi Tauhid berubah menjadi perhelatan -berhala- berhala-. Maka qurban yang kehilangan ruhnya akan menghilangkan pula substansi eduktif yaitu mendidikkan manusia menjadi manusia sempurna.

0 komentar:

Posting Komentar

MATERI AJAR

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls